Mereka
adalah orang-orang yang kesehariannya hanya mencari uang di perempatan jalan
dengan cara menari. Mungkin mencari uang dengan cara mengamen, sudah tak modern
lagi bagi seorang perempuan dewasa dan pasangan nya itu. Mereka yang memakai
pakaian lengkap menari dan seorang laki-laki yang berada di pinggir jalan,
mengiringi tarian itu dengan sebuah gamelan kecil. Setiap lampu merah mereka
pun beraksi dihadapan para pengendara motor. Setelah mereka selesai menari, tak
segan-segan mereka menghampiri para pengendara motor untuk meminta uang yang
tak seberapa besarnya. Kadang pengendara motor pun tak memberi sereceh uangpun
kepada mereka. Itulah kejamnya dunia jalanan, jadi mereka harus bersabar.
Tak
puas dengan hasil sedikit mereka pun tidak tanggung-tanggung membawa anak
mereka untuk diajak mengamen. Betapa kecil pikiran mereka sehingga anak nya
sendiri harus terlibat dalam sulitnya mencari uang. Harusnya mereka bisa
mencari uang bukan dengan cara seperti ini. Inilah realitas sosial yang
terdapat di kota kami. Mereka pun seprti itu, kapan negara akan maju. Ini juga
adalah salah dari pemerintah yang tidak bisa membantu rakyat miskin. Setelah
jadi pemimpin mana tanggung jawab mereka untuk membahagiakan rakyat, itu
hanyalah omong kosong atau bualan semata. Pemerintah tidak tau apa yang
dirasakan oleh rakyat nya, yang mereka tau hanyalah kemewahan yang
menyelimutinya. Sungguh kecewa kami terhadap Engkau. Andaikan Engkau lebih adil
rakyat tak kan begini, tak akan mencari uang seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar